beranda

Dongeng Abah

Ayam aduan merupakan kebudayaan yang berada hampir di seluruh Wilayah Asia Tenggara. Walaupun hampir sama tapi pada dasarnya memiliki karakter yang berbeda baik dari ciri ayam, maupun cara bertandingnya. Yang sering dikenal secara umum adalah ayam bangkok, tapi pada dasarnya ayam aduan tidak hanya dari bangkok untuk dewasa ini.

Jika melihat dari sejarah, pada abad ke 9 M kerajaan Sriwijaya (sekarang berada di wilayah sumatra selatan, Palembang) mulai melakukan ekspansi kerajaannya, konon ekspansinya itu sampai ke daerah Cina bagian selatan. Di beberapa negara seperti Thailand, Myanmar, Vietnam dan Birma pernah menjadi jajahan dari KEDATUAN SRIWIJAYA ini. hal ini bisa dilihat dari beberapa batu prasasti yang ada di wilayah Thailand dan Myanmar. Berdasarkan informasi, orang yang datang menjajah kesana, terutama para perwira dari kadatuan Sriwijaya menyukai sabung ayam, sehingga sambil mereka memperluas ekspansi kekuasaan mereka pun tetap melakukan hobinya, adu/sabung ayam. hal ini memberikan warna baru pada daerah jajahannya, mereka diperintahkan untuk memelihara ayam aduan oleh para petinggi kerajaan sriwijaya.

walaupun penjajahannya sudah berakhir pada abah ke 11 M, tapi kebudayaan yang diwariskannya (memelihara ayam aduan) masih terus dilaksanakan sampai sekarang. dan perkembangan ayam aduan menjadi semakin beragam karena persilangan beberapa karakter ayam aduan, mulai dari ayam Priangan, ayam aduan malimping, ayam bangkok, vietnam, birma, mathai, Phakoi, saigon, shamo, masil, dan yang lainnya.

Jadi bila kita berkaca ke sejarah, semestinya yang memiliki rasa superior mengenai adu ayam bukanlah orang thailand dengan ayam bangkoknya, juga bukan ayam dari vietnam. tapi ayam sriwijaya, yang sebenarnya orang-orang sriwijaya mendapat ayam aduannya dari daerah Malingping (daerah di Banten), daerah karawang (Jawa barat) dan ayam adu garutan (daerah garut-priangan timur. Jawa Barat).



by Jawara Garut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar